Page

sierra.isme

sierra.isme
a woman with hijab and freaky nice habit

Thursday, January 5, 2012

Bleeding Morning #exaggerated

You know what? God has His own way to make you stronger. For example, He may give you a moment when since ever you got that, you will have your own spirit to change and be bolder. I had that this morning, for sure. I think it was a light accident but be honest, it changed my mind about waking up in the morning earlier and even put my hands off my gadget if the situation is not really suitable for you to be in touched with people.

Here the simple and a bit silly story.

At this morning, i woke up earlier (seriously i could make it) and i had intention to come up at office at 10 in the morning. This will is being strengthened since it is a part of my 2012 resolution: no late for office hour so it will be no cut for my salary #LOLeveryone. Then, in brief, i left home at 9 a.m. hopefully that i can take TransJakarta (TJ) from Cililitan Shelter so that i shouldn’t have take “motor taxi” to catch TJ from Cawang-BNN. It saves my money, though. As i arrived at Cililitan Shelter, i saw many people in line and no TJ came up. “Okay, i will have the second round after the first TJ”, i said it to myself. Unfortunately, the queuing became so crowd and rapid. As a result, i cannot resist the impulse from people who want to get in the TJ as soon as possible *as moron as they could/upss sorry*. Therefore, i entered the first Tj, got no seat, then stood in the middle of stuffy condition. The worst was i got no suspension-rope to hanging on. Well, i gripped the suspension-rod near the automatic door while a woman stood near it and leaned on the suspension-rod as well as my hand. In a moment, when the TJ reached Cawang-Sutoyo Shelter, suddenly the rear door was opened and the woman stood aside. I felt no worries at that time but when the door was closed, my ring finger was jammed into the door and unconciously, i pulled my ring finger and that was hit the mica glass near the door. Then, you know what; my ring finger was bleeding as well as the sore in my nail. I realized that it was bleeding and my phobia about blood came up. Yes, suddenly i felt so much dazzled light in my mind and my eyes became blurry. I talked to myself, “Kuat kuat, Ser. Udah gede. Jangan pingsaaaaaan liat daraaaah.”

Huuffh, i don’t know why those cheering words cannot suggest me to feel okay and *GUBRAK* i was collapse

-----tiiiit------

Actually i heard so much voice said that, “Duduk mbak, duduk aja disini”. How come!!! I didn’t feel any consciousness. I was too...defenceless. Shortly after i recovered, i realized that i was not in TJ again. I was moved to Cawang-BNN Shelter to get help. Well, those reckoned my faint just because i had no breakfast. TETOT! I trapped in my phobia about blood stuff.

Yeaaah, the worse thing happened when i felt an agony on my wound. The “mbak-mbak” TJ put Freshcare – kinda eucalyptus oil to release painful from your body – on my wound! WTF! That was really shocking me that made me awaken a lot! But, actually, thanks to take care of me :)
Soon after that, there was “mas-mas” TJ hat accompanied me to go home. He was too kind. May God bless you in all His ways :)

Whoooa! Kinda unforgettable story for me! Lessons from this that make me faithful to change my daily habit are a must for me to wake up earlier to catch TJ and get seat for sure or at least free to choose where i can stand inside the TJ. Another lesson is no need to stay in touch with my beloved hand phone all the time just to change the music that is played or chatting hehehehe.

Allright, that’s another story of my WOW life. Ohya, one thing that keeps me faith about helping others is helps are on the way if you always try to share every kindness that you have to everyone. What comes around goes around. God sees everything so, do not ever forget to pray before doing anything. May God always protect you all :)

Sunday, May 1, 2011

Pemuda Indonesia, bukalah mata dan bertindaklah!

Memang bukan hal yang dapat dipungkiri lagi jika negeri ini sangat membutuhkan manusia yang memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk bisa memajukan negeri ini disegala segi. Tentunya manusia yang dibutuhkan adalah manusia yang penuh dengan semangat dan energi yang mencuat yang tak kenal lelah untuk mengabdikan diri memberi yang terbaik kepada negeri ini. Manusia yang dimaksud adalah pemuda/i Indonesia yang kerap jadi bahan cemooh dan kerap disangsikan dapat melakukan perubahan yang besar.

Namun, pada dasarnya pemuda adalah pendongkrak sebuah perubahan bahkan revolusi besar jika para pemuda itu berniat dan mau dengan segala kesungguhan untuk melakukan perubahan tersebut. Bukankah semua orang didunia ini pernah menjadi pemuda? Dan telah kita saksikan dengan lugas dan nyata banyak dari mereka telah melakukan perubahan dan membawa nama Indonesia ke jenjang internasional. Jika diluaskan dari artian harfiah, pemuda bukan hanya mereka yang memiliki rentan umur 17 tahun sampai 35 tahun, tapi mereka yang berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang patut diperhitungkan.

Sebagai contoh, B.J Habibie, yang pastinya kita ketahui sebagai Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia ini menjadi kebanggaan Indonesia atas kiprahnya dalam dunia konstruksi pesawat terbang. Gelar doktor konstruksi pesawat terbang yang ia peroleh di Jerman dengan prestasi Summa Cum Laude adalah bukti bahwa beliau adalah salah satu pemuda yang patut menjadi inspirasi dan diikuti jejak keberhasilannya .

Contoh lain Andy Flores Noya salah satu pemuda yang telah berkecimpung lebih dari lima belas tahun dalam dunia jurnalistik Indonesia, pernah menjadi pimpinan Seputar Indonesia, pimpinan redaksi Media Indonesia dan berhasil menginspirasi banyak orang dengan acaranya di Metro TV yaitu Kick Andy. Walaupun beliau tidak memiliki ijazah perguruan tinggi, beliau tetap berhasil menjadi “orang” yang penuh dengan dedikasi dalam dunia jurnalistik dan inspirasi.

Dan pemuda lain yang menginspirasi Munir Said Thalib yang sangat berdedikasi dalam penegakkan HAM di Indonesia sampai akhir hayatnya. Namanya sangat dielukan oleh berbagai LSM dan aktivis penegakkan HAM sampai dunia internasional. Berjuang dalam KontraS (Komosi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan) untuk menyingkap segala kasus yang berkaitan dengan penindasan HAM, Munir dianggap sebagai pelopor pejuang HAM .

Bukankah mereka adalah pemuda sebenar-benarnya yang berani mengabdikan diri untuk kepentingan orang lain dan kemajuan negara Indonesia?
Tidak mudah memang menggapai keberhasilan dan pencapaian yang mereka dapatkan, tapi dengan kegigihan dan dedikasi yang kuat, mereka berhasil menunjukkannya kepada dunia.
Kini, pemuda Indonesia diajak untuk mengikuti jejak mereka untuk mengabdi pada negara dan menginspirasi.

Anies Baswedan, rektor Universitas Paramadina mempelopori gerakan Indonesia Mengajar yang melibatkan seluruh pemuda Indonesia yang siap dan sigap untuk mengabdikan diri sebagai pendongkrak kemajuan Indonesia lewat dedikasinya untuk mengajar dan mendidik anak-anak yang duduk di sekolah dasar di seluruh penjuru Indonesia. Beliau mencoba untuk mengatasi masalah kesenjangan pendidikan dan distribusi guru yang kurang merata yang selanjutnya mengakibatkan kurang memadainya kualitas pendidikan di pelosok-pelosok negeri ini. Gerakan Indonesia Mengajar ini adalah proyek yang harus dekerjakan secara kolosal dan kolektif oleh para pemuda Indonesia yang perduli akan kemajuan masa depan pendidikan di Indonesia. Karena dengan pendidikan yang baik, disitulah terletak generasi-generasi penerus yang akan terus membawa Indonesia untuk memperoleh gelar Second World, bukan Third World dikemudian hari.

Mengapa sekolah dasar? sesuai dengan namanya, sekolah dasar adalah letak pemberian pemahaman dasar pendidikan kepada anak-anak yang aka menjadi penerus bangsa ini. Namun, realitasnya kualitas pendidikan di sekolah dasar kerap diabaikan. Maka, Bapak Anies Baswedan dalam suratnya yang berjudul “Surat untuk Anak-Anak Muda Indonesia”, mengajak para pemuda untuk bertindak, berbuat, berdedikasi untuk mengabdi mempersiapkan masa depan republik. Melunasi janji kemerdekaan: mencerdaskan kehidupan bangsa.

Para pemuda yang merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka dan berkualitas dipersiapkan untuk menjadi pendidik; pemimpin yang dekat dengan rakyat dan warga Indonesia di pelosok untuk kembali mempersiapkan generasi pemimpin. Satu tahun mengajar, seumur hidup menginspirasi! menjadi slogan dari gerakan ini.
Saya pribadi sebagai pengajar lepas dan kemudian jatuh cinta dengan kegiatan “berbagi ilmu” ini sangat terinspirasi untuk menyebarluaskan gerakan ini dan juga berkeinginan kuat untuk terlibat menjadi salah satu pemimpin yang dipersiapkan sebaik mungkin. Seperti yang selalu saya ingat, wejangan dari seorang sahabat, kaka, dan ibu pandu bagi saya, Putri Handayani, seorang pengajar di Papua: “Seorang guru adalah sesosok yang akan selalu berada dalam kelas walaupun murid-muridnya tidak ada dan akan selalu berada dalam kelas untuk membantu murid-muridnya”.

Mengapa harus takut untuk menghabiskan 12 bulan 365 hari di pelosok negeri dengan fasilitas seadanya? Kita, kami sebagai pemuda harus berani untuk menjawab dan menghadapi tantangan untuk menyongsong hari depan yang lebih baik. Kita, kami sebagai pemuda yang selalu dielu-elukan oleh Ir. Soekarno sebagai penerus dan pemimpin dikemudian hari, harus mau mengabdi sebagai manusi yang memanusia. Seperti yang Ir. Soekarno katakan lalu,
“Beri saya lima pemuda maka aku akan merubah dunia”.

Bagi pemuda yang ingin menginspirasi, ingin berdedikasi, ingin menjadi penabur benih pemimpin, lekaslah bangkit dan memahami bahwa membantu orang lain untuk mengerti adalah keindahan berbagi. Kunjungi website indonesiamengajar.org dan kuatkan niat, kobarkan semangat untuk menjadi salah satu dari pemuda yang kelak berhasil dan menghasilkan sesuatu. Bergabunglah dengan mendaftarkan diri pada logo INDONESIA MENGAJAR dibawah ini demi bangsa dan negara Indonesia.
Pemuda, tidak pantas takut, tidak seharusnya menutup diri. Bangkit dan bukalah mata. Bertindaklah sebagai pemuda yang membangun Indonesia, mengedepankan Indonesia di dunia.

Salam hangat selalu dari seorang pemuda yang selalu mencoba untuk menjadi “pemuda”. Salam Pemuda!!
Qori Sierra Apritta
“senanglah membantu orang lain untuk mengerti”

About Me

My photo
i am simple kinda woman who is searching any knowledge that will lead me to be a better man.

it counts you

web counter